Senin, 24 Oktober 2011

Pemborosan Listrik

Hemat listrik hemat biaya begitulah slogan yang terrcipta ketika kampanya hemat listrik sedang di galakan.cukup menyentil masyarakat ketika kalimat “hemat listrik” sebab keuangan menjadi salah satu parameter masyarakat dalam memenuhi kebutuhan .

Logika kalimat tersebut hinggap dengan tepat pada kondisi masyarakat saat itu saat itu dan memberikan dorongan pada mereka untuk hemat listrik. Listrik sumber daya energy termasuk pada katagori sumber daya alam yang tidak di perbaharui. Keberadaannya pun tidak tercipta langsung oleh alam karena dibutuhkan pengolahan tenaga yang cukup besar hingga diciptakan berbagai sumber energy pembangkit listrik .

Hal tersebut membawa kita pada sebuah logika bahwa persediaan listrik makin hari makin berkurang jika sumber daya yang ada tidak diperbanyak jumlahnya. Sebab itu, untuk mencegah krisis kelangkaan listrik yang mungkin terjadi,masyarakat memegang peranan penting untuk turut serta dalam menghemat penggunaan listrik. Di era kehidupan saat ini,khususnya di perkotaan,listrik menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dilepaskan dari masyarakat

Ketika berbagai sarana teknologi menggunakan sistem komputerisasi atau sistem digital, penggunaan listrik pun semakin meningkat. Peningkatan penggunaan listrik yang tidak teriring dengan peningkatan sumber daya tentu akan berakibat buruk seperti yang dirasakan beberapa bulan terakhir saat terjadi pemadaman listrik bergilir. “Hemat listrik”. Kalimat tersebut sepertinya makin asing dari kehidupan masyarakat kota.

Kondisi tersebut hendaknya dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah saat mengajukan program listrik murah atau listrik gratis.Manusia yang identik dengan sifat tidak pernah puas dapat terpicu menggunakan listrik sepuasnya ketika sumber daya tersebut dibuat gratis.

Dibanding kebijakan listrik murah untuk masyarakat kurang mampu, lebih baik diadakan   program pemerataan listrik karena kita tahu bahwa masih banyak daerah yang tidak terjangkau oleh listrik.Sampai saat ini masyarakat tidak bermasalah dengan biaya listrik yang ada sehingga kebijakan listrik murah belum dirasa mendesak.

            Selain penjabaran sebelumnya tentang akibat pemborosan dapat mendukung pertimbangan untuk tidak melaksanakan kebijakan ini dulu. Listrik murah memicu boros listrik, listrik mahal akan menyusahkan.Dengan demikian,sebelum semua itu terjadi,ayo kita mulai hemat listrik saat ini! “Hemat listrik,hemat biaya”.

Efek lain dari hemat listrik adalah bumi yang semakin hijau. Produksi CO2 semakin sedikit, eksploitasi BBM dan bahan baker lain berkurang, hutan semakin ringan bebannya. Apalagi memakai pembangkit listrik ramah lingkungan mikro hidro. Mikrohidro hanya salah satu contoh pembangkit listrik ramah lingkungan, yang selain memberikan listrik kepada masyarakat namun juga "memaksa" masyarakat menjaga sumber-sumber air. Dimana sumber-sumber air? Hutan lah merupakan salah satu sumber air terbesar.

Semua pihak mempunyai kesempatan untuk melakukan upaya hemat listrik dan telah melakukan upaya-upaya tersebut tetapi belum maksimal. Kenyataan di lapangan membuktikan masih saja ada keluhan-keluhan masyarakat, tindakan pemborosan (inefisiensi), mismanajemen dan lain-lain. Kalau diibaratkan benang kusut, benangnya masih sangat kusut walau masih ada optimisme disana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar