Pengambilan Keputusan
Keputusan
adalah suatu pilihan yang diambil di antara satu atau lebih pilihan yang
tersedia. Secara garis besar, keputusan digolongkan menjadi 2 cara, yaitu
keputusan rutin dan keputusan insidential.
· Keputusan rutin adalah keputusan yang
sifatnya berulang-ulang dan terus-menerus ada (rutin),contohnya APBN dan
pembayaran gaji.
Keputusan insidential (tidak rutin) adalah
keputusan yang sifatnya sekali-kali, diambil pada saat khusus/tertentu dan
tidak bersifat rutin. Contohnya, seorang wirausaha ingin membuka cabang di luar
kota.
Dalam
mengambil keputusan, baik yang rutin maupun insidential, ada metode yang bisa
digunakan wirausahawan, yaitu :
· Metode tradisional adalah pengambilan
keputusan yang didasarkan pada intuisi (perasaan) dan kebiasaan.
· Metode modern adalah pengambilan keputusan
yang didasarkan pada perhitungan matematis dengan statistik dan penggunaan
instrumen modern seperti komputer, dengan pengetahuan bisnis modern.
Banyak
keputusan yang berbeda harus dibuat dalam organisasi perusahaan, diantaranya :
a. Bagaimana
membuat suatu produk
b. Bagaimana
memelihara mesin
c. Bagaimana
menjamin kualitas produk
d. Bagaimana
membentuk hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan.
Setiap
organisasi memiliki tingkatan pengambilan keputusan. Tingkatan manajemen dalam
pengambilan keputusan menunjuk pada manajemen tingkat atas, manajemen tingkat
menengah dan manajemen tingkat bawah.
Walaupun
seorang wirausaha memiliki tanggung jawab, tidak berarti dalam pengambilan
keputusan wirausahawan tidak membutuhkan orang lain. Seorang wirausaha bisa
meminta nasihat, saran dan masukan untuk pengambilan keputusan agar lebih baik.
Agar dalam pengambilan keputusan dalam organisasi bisa diterima oleh semua
pihak, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
a) Konsensus
, persetujuan dalam pengambilan keputusan oleh semua individu yang teribat di
dalamnya.
b) Kompromi,
menggabungkan beberapa alternatif keputusan sehingga didapat keputusan yang
terbaik dan disetujui oleh semua pihak.
c) Konsolidasi melakukan penguatan dan pematangan terhadap keputusan yang dianggap paling baik
dan diterima seluruh pihak.
d) Mediasi,
menyelesaikan perbedaan dengan mengundang pihak ketiga sebagai penengah.
e) Atbitrasi,
menyelesaikan perbedaan dengan pihak ketiga yang lebih tinggi dalam hal bisa
oleh pengadilan.
Proses
pengambilan keputusan yang dilakukan wirausahawan didefinisikan sebagai langkah
yang diambil pembuat keputusan untuk memilih alternatif yang tersedia. Adapun
langkah-langkah sistematis yang harus dilakukan, yaitu sebagai berikut :
A. Mengidentifikasi
masalah, yaitu dengan mengenali terlebih dulu apa masalahnya.
B. Mencari
alternatif pemecahan, yaitu dengan memerhatikan masalah efisiensi dan
efektivitas dan mencari alternatif sebanyak-banyaknya, kemudian susun menurut
keinginan.
C. Memilih
alternatif, yaitu dengan mengambil satu diantara alternatif yang memberikan
cara yang paling efektif dan efisien.
Untuk
menentukan keputusan, ada tiga langkah yang harus diperhatikan dalam melakukan
pemilihan keputusan, yaitu:
a. Memperhitungkan
secermat mungkin dampak dari setiap pilihan alternatif.
b. Memperhitungkan seberapa besar kemungkinan
dampak yang terjadi.
c. Menjadikan
tujuan sebagai pedoman.
d. Pelaksanaan
alternatif, saatnya untuk melaksanakan ke dalam bentuk tindakan dan sesuai
dengan perencanaan.
e. Evaluasi,
proses pelaksanaan harus diamati dan diawasi agar sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Setiap
keputusan yang dihasilkan oleh perusahaan/organisasi memiliki sifat dan arah
yang berbeda, bergantung dari kemampuan mengelola usaha tersebut. Sifat dan
sumber arahan keputusan yang dihasilkan oleh wirausaha dalam menjalankan
usahanya dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :
Keputusan
yang bersifat Bottom Up, artinya keputusan yang bersumber dari bawah menuju ke
atas. Misalnya, seorang karyawan dapat memberikan gagasan untuk kemajuan usaha
terhadap manajemen. Kelebihannya, setiap karyawan dimotivasi untuk memiliki
gagasan bagi kemajuan usahanya. Perasaan memiliki perusahaan semakin bertambah
karena dilibatkan dalam pengambilan keputusan, dengan demikian, perusahaan
memiliki sumber ide yang sangat banyak. Kekurangannya, teralu banyak gagasan
dapat memunculkan konflik karena setiap orang ingin gagasannya diterima,
semakin banyak alternatif, semakin sulit dalam menentukan keputusan yang baik.
Keputusan
yang bersifat Top Down, artinya keputusan yang bersumber dari manajemen tingkat
atas ke bawahan. Kelebihannya, perintah terjamin dari satu sumber, keputusan
lebih terarah dan fokus karena bersumber dari satu arah. Kelemahannya, pemimpin
bisa menjadi diktator karena setiap orang terbatas dalam mengeluarkan
gagasannya.
Teknik-teknik Pengambilan Keputusan
·
Teknik Kreatif
a.
Brainstorming
Berusaha
untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan
memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
b.
Synectics
Didasarkan
pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan
untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok.
·
Teknik Partisipatif
Individu individu atau kelompok dilibatkan dalam proses
pengambilan keputusan.
a)
Teknik Modern
b)
Teknik Delphi
c)
Teknik Kelompok Nominal
contoh
kasus
Metode
pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik
atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu
cepat, dalam arti ketika kelompok tidak mempunyai waktu yang cukup untuk
memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna
dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan
persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan
persetujuan para anggotanya.
Namun
demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia
akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para
anggota kelompok terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka
kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan
keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara
bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok,daripada keputusan yang
diambil secara individual.
Langkah-langkah dalam proses pengambilan
keputusan
Menurut
Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas
tiga langkah utama, yaitu :
·
Kegiatan Intelijen
·
Menyangkut pencarian berbagai kondisi
lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
·
Kegiatan Desain
Tahap
ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian
kegiatan yang mungkin dilakukan.
Kegiatan Pemilihan
Pemilihan
serangkaian kegiatan tertentu dari alternatif yang tersedia, Sedangkan menurut
Scott dan Mitchell, proses pengambilan keputusan meliputi :
·
Proses pencarian/penemuan tujuan
·
Formulasi tujuan
·
Pemilihan Alternatif
·
Mengevaluasi hasil-hasil
Pendekatan
konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis sistem, menurut ELBING
ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan :
Ø Identifikasi
dan Diagnosa masalah
Ø Pengumpulan
dan Analisis data yang relevan
Ø Pengembangan
dan Evaluasi alternative alternative
Ø Pemilihan
Alternatif terbaik
Ø Implementasi
keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar