Secara sederhana,
organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi
bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama,
agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama
Adapun ciri-ciri dari
organisasi adalah :
- Adanya komponen (
atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama
(cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan
format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian
wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Menurut Berelson dan
Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Formalitas, merupakan ciri
organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada
peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan,
strategi, dan seterusnya.
- Hierarkhi, merupakan ciri
organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang
yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki
kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota
biasa pada organisasi tersebut.
- Besarnya dan Kompleksnya, dalam
hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga
hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala
ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
Lamanya (duration),
menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada
keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan
bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan
keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
- Rumusan batas-batas
operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas,
organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan
keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan
operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat
berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
- Memiliki identitas yang jelas.
Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila
memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi
mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat
organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
- Keanggotaan formal, status dan
peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing
masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri
organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat
dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah
organisasi.
UNSUR-UNSUR ORGANSASI
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai
unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi
atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel.
Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang
menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator)
sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin
suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja
(nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan
manusiawi (man power) organisasi.
Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan
bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang
menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan
pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power)
organisasi.
Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang
dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang
diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan.
Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur,
program, pola (network).
Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau
equipment yang terdiri dari semua berupa materi,mesin-mesin,uang,dan barang
modal lainnya (tanah/gedung/bangunan/kantor)
Lingkungan (Environment)
Faktor
lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi.
kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan
(regulation) yang telah ditetapkan. Dan juga beberapa tujuan tertentu,
Klasifikasi Teori Organisasi terdiri dari beberapa bagian
besar, yaitu :
1.
Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional).
·
Teori klasik (classical theory) berisi
konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum
digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural
yang kaku tidak mengandung kreativitas.
2. Teori Birokras
·
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam
bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi
mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena
wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang
dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan
tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Teori Administrasi
·
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas
dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan
Reily dari Amerika.Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925
mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan
teori administrasi adalah :
·
Pembagian kerja (division of work)
·
Wewenang dan tanggung jawab (authorityand
responsibility)
·
Disiplin (discipline)
·
Kesatuan perintah (unity of command)
·
Kesatuan pengarahan (unity of direction)
·
Mendahulukan kepentingan umum daraipada
pribadi
·
Balas jasa (remuneration of personnel)
·
Sentralisasi (centralization)
·
Rantai scalar (scalar chain)
·
Aturan (oreder)
·
Keadilan (equity)
·
Kelanggengan personalia (stability of tenure
of personnel)
·
Inisiatif (initiative)
·
Semangat korps (spirit de corps)
4. Manajemen Ilmiah
·
Manajemen ilmiah (scientific management)
dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat
tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah
penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah
organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat
mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja
organisasi
5. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)
·
Teori neoklasik secara sederhana sebagai
teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik
dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan
pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai
bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik
mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan
bersama.
6.
Teori Organisasi Modern
·
Teori modern disebut juga sebagi analisa
system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan
manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu
kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa
organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang
stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar